21 (POV Reyhan)

1254 Kata

"Nak Pangeran," ucap Ibu lagi. Semua memandangku dengan wajah penasaran. Hanya Ayu yang begitu tegang. Sesekali, tangannya saling meremas di pangkuan. Kini, Bapak dan Ibu ganti memandang Ayu yang terlihat khawatir. Aku mengernyit heran saat Ayu yang tadinya begitu pucat ketakutan, kini tertawa dengan sorot begitu geli. "Om, Om," katanya sambil setengah tertawa yang membuatku lagi-lagi begitu heran. Bukan hanya aku saja, semua yang ada di sini memandangnya penuh tanya. Ayu lagi-lagi tertawa. Masih sambil tertawa, dia berkata, "Om-Om, bisa-bisanya Om bicara yang enggak-enggak! Jangan asal bicara, dong, Oom, nanti bisa-bisa, Bapak dan Ibuku juga Bibi jadi salah paham," katanya. Wajahnya kini terlihat tenang. Baru saja aku akan menjawab 'aku tidak salah paham, dia dengan cepat berkata, "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN