Diam-diaman aja terus. Gak nyaman banget. Aneh. Kenapa setelah menikah jadi secanggung ini. Aku memandang Om Reyhan. "Apa?" kataku. Dia mengernyit. "Saya tidak tanya sesuatu padaku." "Apa yang saat ini Om rasakan? Om merasa aneh, gak, tiba-tiba saja kita berada di kamar yang sama begini?" "Tidak. Kan kemarin sudah ijab kabul." "Benar juga, sih." Wajahku menghangat, pasti saat ini bersemburat merah. "Maksudku, pasti Om juga merasa aneh, kita gak pernah akur, sekarang jadi suami istri." Dan melakukan hubungan suami istri, hal yang gak pernah kubayangkan akan dilakukan dengan Om Reyhan. "Saya tidak merasa aneh. Tentu saja kita akan jadi suami istri, kan sudah ijab kabul." "Oh, gitu. Iya." Aku menganggukkan kepala. Dadaku berdebar saat tiba-tiba saja Om Reyhan mengangkatku ke pangkuann
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari