Aaron duduk menunggu di sebuah kafe kecil yang letaknya dekat dengan sekolahnya dulu. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, tapi Axelle belum menunjukkan batang hidungnya. Aaron mendesah keras, apa sebaiknya dia pergi saja dan temui Axelle lain kali? Ketika ia akan beranjak, bel pintu di kafe itu berbunyi. Dia menoleh dan tersenyum tipis saat akhirnya Axelle datang. "Apa kau menunggu lama?" "Lumayan." Axelle meringis pelan. Dia menepuk-nepuk lengannya yang basah karena terkena air hujan tadi. "Jadi Axelle, apa yang ingin kau jelaskan soal dirimu?" Mata biru pudar Axelle menatapnya jengah dan pada saat yang sama Aaron juga memberinya tatapan itu. "Tidak terjadi apapun, kak. Seperti yang kau ketahui, aku baik-baik saja." "Tidak, yang kulihat tidak begitu. Ayolah, kau bisa ce