Fred memandang getir ke arah ranjang pasien di mana putrinya terbaring lemah. Pagi ini ia mendapat kabar kalau lagi-lagi kondisi Brittany menurun. Wajah gadis itu sangat pucat dengan rambut yang terlihat botak. Sudah nyaris satu bulan ia tidak mendengar gelak tawa atau senyum putrinya yang biasanya ia temukan dan dengar di pagi hari selepas sarapan. Wajah Fred sudah dipenuhi kesedihan mendalam. Dia duduk di samping ranjang Brittany lalu meraih telapak tangan gadis itu untuk ia genggam. Pandangannya semakin menyendu tatkala melihat cincin pertunangan antara dirinya dan Aaron masih terpasang dengan rapi di jari manisnya yang pucat. Hal itu semakin menambah rasa sakit hati yang mendalam di hati Fred. Pernah ia mencoba untuk melepaskan cincin itu diam-diam, tapi Brittany mengancam siapa pun