Darma menatap punggung Cinta yang tertutup selimut. Ia masih menunggu Cinta berhenti ngambek. Sementara Cinta masih pura-pura terisak, masih berharap Darma membujuk, dan merayunya. Tunggu punya tunggu, Darma tidak juga membujuknya, akhirnya dengan kesal, Cinta menyaringkan suara tangisan pura-puranya. "Huuuuuhuuuu ...." Darma yang berbaring telentang, dengan mata menatap langit-langit, jadi terjengkit kaget mendengarnya. Darma merapatkan dadan ke punggung Cinta, ditarik turun selimut dari wajah Cinta, tapi Cinta mempertahankan selimutnya. "Sayang, maafkan Abang ya, jangan marah begini dong. Abang jadi bingung harus bagaimana," bujuk Darma. "Aku mau pulang, di sini aku dicuekin Abang!" "Sayang, Abang tidak bermaksud cuekin kamu, sungguh." "Kalau nggak cuekin, kenapa aku ngambek ngg