Bab 111. Tamu Tak Diundang

1501 Kata

Tama terus memeluk Mira sembari menangis menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher istrinya. Seakan tidak ada hari esok, dia terus menangis entah sudah berapa lama. Sedangkan Mira meresponnya dengan biasa dalam diamnya, mereka menghadap ke jendela yang langsung ke halaman belakang dengan Tama yang memeluk Mira dari belakang. "Tama, kenapa sekarang kau jadi cengeng sekali, sih?" ledek Mira. "Biar saja kau mengataiku apa pun, yang jelas sekarang aku sangat bersyukur telah memilikimu, aku telah mengikatmu dengan status yang disebut pernikahan, akan aku bawa kau terbang setinggi langit agar tidak da orang yang bisa menginjakmu lagi," ujar Tama. Mira tertawa lepas, sekarang citra Tama yang dingin dan tegas sudah sangat berubah di matanya. Pria ini jadi sangat peka dan penyayang juga. M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN