Suara dentuman keras tercipta menggelegar merambat ke setiap telinga di sekitarnya menyentak kaget, semua orang berkerumun ke tempat kejadian perkara untuk melihat lebih jelas yang terjadi di jalan ini. Tangan Tama gemetar melihat yang terjadi di hadapannya, dia belum sanggup mengeluarkan kata apa pun, jantungnya berdebar dengan kecemasan timbul di hatinya. "Astaga ... astaga, astaga, Mira!" teriak Tama melepas semua kecemasan di hatinya. Tama merengkuh tubuh Mira ke dalam pelukannya, Tama memeluk Mira dengan erat seakan tidak ada hari esok untuk mereka, mengelus pipi kekasihnya yang diam saja. Supir truk itu keluar dari mobilnya untuk melihat bagaimana keadaan di depannya, terlihat bagian depan rusak parah dan supir truk itu berdecih sebal melihat kerusakan pada mobilnya. "Astaga, Ib