Zergan mengusap bibirnya yang berdarah-darah, dia sangat frustasi dan kecewa pada keadaannya saat ini. Dia tidak tahu akan seperti apa Mira nanti begitu melihatnya, bayangan-bayangan tatapan benci Mira terhadapnya sudah terputar jelas di otaknya. Pria itu terus menangis meratapi nasibnya yang telah jatuh ke dalam korupsi juga dibenci Mira, rasa sakit akibat pukulan Tama kalah sakitnya dengan rasa sakit yang dia rasakan di hatinya. "Aku benci semua ini!" teriak Zergan. Zergan memukuli kepalanya berkali-kali, Karena dia sudah sangat lelah dengan hidup yang saat ini. Dia membanting barang-barang di sekitarnya dengan membabi buta. Zergan juga meraung-raung sambil membanting-banting barangnya. Keadaan di apartemen yang sudah kacau balau karena amukannya yang begitu hebat. Setelah puas mem