Tama berlari memasuki rumah kediaman Ganendra dengan seluruh detakannya yang mengguncang hati, dia tidak bisa berpikir jernih lagi ketika ibunya menelpon tentang bagaimana keadaan Mira, begitu di depan kamar dia langsung membuka pintunya sampai menampakan wanita yang menatap lesu ke arahnya. "Kau sudah bangun, Sayang?" Tama menghampiri Mira yang penuh dengan bekas air mata mengering. "Tama, kenapa kau pulang? Bukannya ini masih jam kerja?" tanya Mira mengerutkan dahinya. Ini semua ulah Sarah, dia memberi keterangan berlebihan pada Tama agar cepat datang menemui Mira. Sarah memberitahu kalau Mira berteriak dengan memanggil nama Tama dalam tidurnya. "Tidak penting, apa kau baik-baik saja? Kenapa berteriak-teriak?" tanya Tama khawatir. Mira malah mengernyitkan alisnya menatap Tama penu