Bab 84. Tidak Direstui?

1333 Kata

Hari yang Mira tunggu-tunggu akhirnya datang juga, degupan jantungnya berdetak sangat keras, rasa cemasnya berdesir dengan darah ke seluruh tubuhnya. Jari-jarinya terus saja saling meremas satu sama lain, dia tidak bisa menahan untuk tidak menunjukan ekspresinya yang sangat kentara. "Tama apa penampilanku sudah bagus? Apa ada yang kurang atau berlebihan?" tanya Mira khawatir. Tama malah terkekeh melihat wanitanya yang terus-terusan tidak percaya diri. "Kau cantik, Sayang. Kau sudah menanyakan itu berkali-kali di rumah tadi, kenapa menanyakannya lagi di sini?" balas Tama disertai kekehan geli. "Aku takut, Tama ...," lirih Mira dengan wajah yang sangat lucu di mata Tama. "Tidak perlu takut begitu, semuanya akan baik-baik saja aku yakin, ibuku pasti akan menyukaimu," balas Tama mencoba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN