Mira melihat Bima yang masuk kamar dengan jalan sempoyongan dan baju yang sangat berantakan. Tercium aroma alkohol yang begitu kuat dari Bima membuat pikiran Mira semakin buruk terhadapnya, belum lagi pria itu sepertinya hanya setengah kesadaran jika diajak bicara sekarang. Mira terpaksa meraih tubuh Bima memapahnya ke ranjang dan merebahkan tubuh suaminya, entah mengapa rasanya kesal mendapati suaminya yang pulang larut malam dalam keadaan mabuk. “Sayang … sebentar lagi kita akan jadi kaya,” racau Bima di tengah mabuknya. Mira mengernyitkan alisnya mendengar perkataan Bima yang terdengar sangat aneh, Mira lebih memilih ke dapur mengambil air minum serta air untuk membilas tubuh suaminya yang sangat berpeluh keringat. “Apa yang Mas Bima maksud sebenarnya? Bukannya kalau orang mabuk aka