Dengan langkah gontai menyeret tubuh yang lemah juga patah hati yang dirasakan tiada tara, hatinya patah menjadi beberapa bagian yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya kalau kehidupannya akan jadi kelam seperti ini. Baru saja Bima membuka pintu, suasananya sudah terasa begitu sepi tidak seperti dulu ada Mira yang menyapanya memberikan senyuman manis, serta sikap manjanya yang membuat bisa tersenyum sampai rasa lelahnya hilang. Kini kata pisah di antara mereka menjadi abadi dipisahkan oleh jurang yang bernama Tama, Bima menyesali keputusannya menceraikan Mira, dia menyesali melakukan poligami, dia juga menyesali kesalahannya yang berselingkuh karena hasrat semata. "Mas ...!" Baru beberapa langkah masuk bukan sapaan lembut yang dia dapat, melainkan teriakan lantang yang terlontar dar