Bab 96. Menggoda Tama

1490 Kata

Mereka berdua terus berpelukan sambil berdiri, sudah agak lama tapi belum juga menghentikan tangisannya, hanya bisa mengelus lembut punggung wanita itu berharap bisa sedikit menenangkannya. "Sudahlah, Sayang ... jangan terus menangis, sebentar lagi kita akan menikah, kau mau wajahmu tidak terlihat bagus di foto pernikahan kita nanti?" Tama terus memeluk Mira sambil memberikan belaian lembut. "Aku tidak percaya Kakek sampai ke sini untuk menggagalkan pernikahan kita," ujar Mira dengan napas yang tersengal-sengal. "Hei ... sudah, Sayang. Sebentar lagi kita akan berlibur, masa kau sedih begini? Bagaimana kita bisa berangkat kalau terus bersedih?" Tama mencoba melihat wajah Mira yang tersembunyi di pelukannya, bulu mata lentik yang basah menyatu dengan kelopak bengkaknya dan hidung yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN