Arumi tidak pernah menyangka itulah yang terjadi sebenarnya, padahal dulu dia sudah sangat senang, tapi ternyata dia yang salah mengira selama ini. Dulu dia senang karena Bima dipindahkan agar bisa lebih dekat dengannya, tapi dia salah mengira, ternyata ini semua siasat Tama untuk menyingkirkan Bima agar pria itu benar-benar hancur. "Si*lan! Apa yang ada di Mbak Mira memangnya sampai hidupnya bisa seberuntung ini, aku benar-benar membencinya! Aku sudah mendorongnya dari tangga sampai bayinya mati, tapi kenapa dia mendapatkan balasan yang jauh lebih baik, enak sekali wanita tidak berpendidikan begitu mendapat Pratama!" gerutu Arumi. Arumi mencuci tangannya yang bekas kopi di wastafel sambil terus menggerutu tidak suka mendapat penolakan dari Tama, Arumi selalu merasa dirinya di atas Mira