"Beri dia banyak kebebasan dan beri dia banyak uang sampai membuatnya kalut dan terjerumus hasratnya sendiri." Bagas mengeluarkan semua kartunya dan memberinya pada Zellia tanpa diminta, tentu saja Zellia menyambut dengan mata yang berbinar-binar karena kakeknya tidak bisa mengirimkan uang yang sama banyaknya seperti dulu. "Kau sungguh memberikan ini padaku?" tanya Zellia tidak percaya. Bagas mengangguk disertai senyuman palsu. "PIN-nya tanggal pernikahan kita, aku harap kau mengingatnya," sahut Bagas. "Aku mengingatnya, kok." Zellia tersenyum sumringah, baginya tidak buruk juga menikahi Bagas karena pria ini banyak uang. "Maaf, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini dan tidak bisa menemanimu ke dalam karena aku harus segera kembali bekerja, waktu istirahat makan siangku hampir habis,