Sudah ke berapa kalinya wanita itu menghela napas lelahnya, entah karena ada beban pikiran atau lelah fisik, mungkin juga keduanya. Di tatapnya dapur yang sudah bersih setelah dia merapikan semuanya, lagi-lagi helaan napas lelah keluar lagi dari wanita itu. "Sudah selesai, Sel?" tanya Bima dari arah belakang. "Sudah, Mas. Kita jadi bisa pulang lebih awal karena memenuhi target penjualan hari ini," balas Sella dengan senyum sumringah. Wajah lelahnya langsung berubah ketika Bima mengajaknya bicara, memang kebiasaan Sella jika berbicara dengan orang lain akan tersenyum bagaimanapun perasaannya saat ini. "Kita pulang bersama saja, bagaimana?" tawar Bima. Sudah bekerja agak lama di sini, Bima sama sekali tidak tahu banyak tentang Sella, tentang nama lengkap ataupun tempat tinggalnya, mungk