Sambil menyeruput cokelat hangat di pagi menjelang siang hari, tatapan Nakia tertuju lurus ke arah kaca jendela. Bukan untuk menikmati pemandangan, tetapi lebih tepatnya mengawasi mobil Radhi yang sudah dua hari ini sering datang dan terus berada tak jauh dari seberang rumah orang tuanya. Raras bilang, abangnya itu berusaha untuk mendatangi Nakia dan membicarakan proses pisah mereka. Namun, keberanian Radhi belum sepenuhnya terkumpul. Jadi, alih-alih berhasil mengetuk pintu, yang ada justru dia tidak berani keluar mobil dan hanya berdiam di dalam sana. Sebelumnya Nakia tahu Radhi adalah seorang pengecut, tetapi dia benar-benar tidak tahu kalau sifat pengecutnya semakin ke sini semakin berkembang. Ha, pria seperti itu yang masih Nakia cintai? Sungguh ada yang salah dengan isi kepalanya.