59 : Situasi Buruk

1549 Kata

“Mau sampai kapan nggak pengin makan?” Radhi tidak menjawab pertanyaan bunda, sebaliknya dia justru menutup mata dengan lengan kanan. Mengisyaratkan penolakan. Lagi pula untuk apa makan? Orang sepertinya tidak pantas kenyang, lebih pantas disiksa dengan rasa lapar dan tubuh lemah kekurangan asupan. “Bukan kayak gini cara mengatasi masalah, Bang. Yang ada malah menambah. Dengan sakitnya Abang, semua hal makin nggak berjalan lancar. Makin menyulitkan Nakia juga.” Menyulitkan dari segi apa? Justru bagus, bukan? Nakia tidak perlu membalas perbuatan buruk Radhi, Radhi-lah yang lebih dulu memberi pelajaran pada dirinya sendiri. “Menceraikan nggak hanya sebatas ucapan, tapi ada berbagai hal yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Terutama, kembalikan istrimu pada orang tuanya secara baik-baik.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN