34 : Api yang Perlahan Padam

1868 Kata

“Gimana malam kalian?” tanya Justin sambil bersiul, membuat Radhi dan Nakia tersedak berbarengan. Otomatis hal tersebut memancing perhatian semua orang yang ada di meja makan, Radhi buru-buru memberi penjelasan sebelum mereka mempertanyakan apa maksud dari pertanyaan Justin, “Berkat pelayanann yang baik dari tuan rumah, Abang bisa tidur nyenyak. Makasih banyak untuk kamarnya, Om Diaz, Tante Aura.” “Sama-sama, Bang. Sering-sering berkunjung ke sini, nggak harus pas lagi ada acara keluarga aja. Om butuh kamu buat kasih nasihat sama trio J. Mereka ini sumber bencana, walaupun usianya udah dewasa.” Tante Aura turut menimpali, “Terutama Jemy. Tante capek ngomelin dia, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.” “Ma, Kakak bukan anak kecil lagi. Tolonglah.” Deru tawa menghiasi meja makan. Eks

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN