“Kalian udah baikan?” Pertanyaan ibu mengagetkan Nakia, dia buru-buru menggeleng untuk menyangkal semuanya. “Enggak, kami bahkan udah mutusin tanggal perceraian. Kurang sebulan dari sekarang.” Nyaris ibu menumpahkan mangkuk berisi sayur asam yang beliau pegang. Buru-buru ibu meletakkannya di atas meja, lalu berjalan mendekati Nakia. “Kenapa nggak konsultasi ke bapakmu dulu? Pernikahan kalian baru jalan empat bulan, Mbak!” “Terus kenapa? Nanti kalo udah sampai waktunya, Bapak akan tau juga. Sekarang atau nanti, Bapak tetap membantu Mbak juga, kan?” Maksud ibu bukan begitu, tetapi ... ya sudahlah. Sulit mengatakannya, terlebih ibu masih kaget dengan apa yang didengarnya tadi. “Kalian serius mau pisah? Apa nggak ada pertimbangan lagi, Mbak?” “Serius. Abang juga udah setuju.” “Tapi dari