42 : Keributan di Koridor

1569 Kata

“Untuk sesaat saya tidak bisa berkata-kata. Apa yang saya lihat tadi benar-benar mengejutkan.” Nakia meringis mendengarnya. “Sorry, Zach. Momennya nggak tepat.” “Ketahuilah bahwa saya tidak bermaksud menguntitmu, tadinya saya berniat memanggilmu.” “Saya tau. Parkiran itu tempat umum, siapa pun boleh datang dan pergi sesuka hati.” Radhi menyimak dengan malas, dia juga mendempet tubuh Nakia seolah sedang menunjukkan kepemilikannya. Apa lagi yang mau disembunyikan sekarang? Sudah kepalang basah, lebih baik mandi saja sekalian. “Jadi, kamu sudah mau menjelaskan yang sebenarnya, Nakia? Ini kali kedua, walaupun yang pertama masih terlihat abu-abu di mata saya.” “Seperti dugaan yang ada di kepalamu, kami dalam suatu hubungan. Kami juga merahasiakannya dari orang-orang.” “Dengan alasan?” “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN