81 : Reuni Bibir

1685 Kata

Nakia menghela napas berat sambil menenangkan Sena dengan menepuk pelan bokongnya dalam gendongan. Setelah disusui beberapa menit lalu, mata Sena sebenarnya sudah terpejam. Namun, setiap kali hendak diletakkan ke box, dia kembali terbangun dan menangis. Sudah tiga kali berturut-turut hal itu terjadi, membuat Nakia kebingungan sekaligus kelelahan. Seakan-akan Sena tak ingin jauh darinya, padahal Nakia pun tidak akan ke mana-mana hari ini. Ibu sedang menemani ayah bertemu klien di luar kota dan menginap dua malam di sana. Artinya, tak ada yang bisa menjaga Sena kalau Nakia keluar. Bibi pun sibuk dengan pekerjaan rumah, tentu tak mungkin diganggu untuk mengasuh bayi kecil ini. “Sena maunya apa, Nak? Perut udah kenyang, popok masih baru. Tadi abis Mama susui juga langsung sendawa, jadi nggak

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN