Baru kali ini Nakia merasa enggan berkumpul dengan Radhi, padahal tak ada masalah yang terjadi di antara mereka. Bagaimana tidak, genap seminggu hari ini Radhi rutin meminta jatah dan Nakia melayaninya sampai engap-engapan. Tubuhnya terasa rontok dan bagian bawah sana mungkin saja bengkak. Setiap kali berjalan rasanya nyeri, Nakia ngeri membayangkan bentuknya sekarang. “Ras, tolong minta sopir bunda atau ayah jemput Mbak di rumah sakit. Mbak nggak mau pulang ke apartemen hari ini. Nggak mau ketemu abangmu. Mbak lagi marahan sama dia.” Itu yang Nakia katakan saat menelepon Raras, setelah shift malamnya berakhir pukul 07.30 pada pagi hari ini. “Kenapa, Mbak? Bang Radhi apain Mbak Kia? Nanti Raras aduin ke ayah perbuatannya. Biar ayah kasih pelajaran ke abang.” “Maaf nggak bisa memberitahu