BAB 101: THE THOUGHT

1630 Kata

“Enzi kenapa, As?” “Waktu pas kontrol terakhir, DSAnya Enzi udah bilang supaya bawa ke bedah anak. Bunyi napasnya ga normal, Di. Gue udah bikin janji, lusa. Tau-tau tadi Enzi nangis terus, bibirnya biru,” tangis Astrid di pelukan Diana sementara Diana sibuk menepuk-nepuk punggung Astrid. “Terus gimana?” tanya Diana lagi, mengurai pelukannya. “Harus langsung dioperasi, dr. Syahril dan dr. Zhen lagi di dalam ngeliat kondisi Enzi.” Diana berdiri dari duduknya, bertepatan dengan pintu utama PICU dibuka. Tatapannya menembus ke bagian dalam ruangan itu, nampak para malaikat kecil yang tengah berjuang demi kesembuhannya. Jantung Diana serasa diremas, kedua tangannya refleks memeluk perutnya. ‘Sehatkan anakku, ya Allah.’ “Di? Ndra?” sapa Zhen. “Lo yang operasi?” tanya Andra. “dr. Sya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN