BAB 96: TITIK SINGGUNG

1888 Kata

“Kenapa lo bawa lapis legit sih?” rengek Aluna. Pantas saja ia murka, bukan hanya Ida yang menyukai kue itu, Aluna pun sama. Masalahnya, lima hari lagi ia menikah! Usai makan siang tadi, Febby datang menjemput Diana. Keduanya langsung menuju kediaman Ida, hanya mampir sejenak di sebuah toko kue untuk membeli lapis legit kegemaran sang bunda. “Kan buat Bunda, Kak. Kak Aluna emang ga boleh makan?” Aluna mendengus kesal. “Gue kan lagi diet, baru juga setengah hari nyoba mutih,” ujarnya sendu. “Heran! Anak sekarang mah rata-rata ga peduli sama ritual pra nikah begitu. Lah ini malah kamu dengan sukarela jalanin,” cibir Ida. “Bunda nih, bukannya bangga Aluna melestarikan warisan leluhur.” “Bunda mah milih-milih, kalau malah jadi ribet ngapain dijalanin. Ya ngga Di?” Diana hanya ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN