Diana dan Andra sama-sama bersimpuh, membawa Kimi ke dalam pelukan keduanya. Gadis kecil itu melingkarkan masing-masing tangannya di leher Andra dan Diana. Sementara di pintu yang terbuka, tak jauh dari tempat mereka saling merengkuh, Della dan Fadell memerhatikan seraya tersenyum. Sungguh menyejukkan sekali pemandangan itu. “Kimi belum tidur?” tanya Andra. “Kimi main. Ada Biyan.” “Ada siapa lagi?” kali ini Diana yang bertanya. “Kakak.” “Kakak Amanda atau Kakak Sofi?” “Iya.” “Dua-duanya?” “Dua.” “Mami Meta ada?” “Sama Uti.” “Pintarnya Kimi,” puji Andra, sementara Diana melabuhkan kecupan kecil di pipi kiri gadis kecil itu. “Ya udah, aku balik ke kafe ya, istriku?” “Oke, Abang,” lirih Diana. “Ante Diana mau ikut main sama Kimi di dalam boleh?” tanyanya kemudian yang

