Mata Ibra terus mengawasi ketiga anaknya yang sedang asik bermain di halaman depan. Orang bilang waktu adalah obat, tapi dengan keberadaan Gala yang berwajah mirip papanya seakan membuat mereka selalu melihat Raka. Hal yang paling Ibra syukuri adalah Langit dan Jingga sudah benar-benar bisa menerima keberadaan Gala sebagai saudaranya. Bahkan karena seumuran, mereka terlihat seperti kembar tiga yang kemana-mana selalu bersama. Apalagi Freya seringkali memakaikan baju dan apapun yang sama untuk ketiga anaknya. "Takdir benar-benar tidak bisa ditebak. Siapa sangka kepergian Raka justru membuatmu mendapatkan seorang anak," ucap Wira yang duduk di samping Ibra ikut mengamati ketiga bocah itu. "Karena itu belajarlah dari kisah Raka, berhenti bermain-main Wir! Tidak ada yang tidak mungkin, jang