Otak Ibra seperti blank. Matanya terbelalak lebar melihat tubuh Raka yang limbung setelah kena terjangan peluru. Di detik terakhir dia masih bisa melihat sorot mata Raka yang tampak terkejut dengan wajah meringis kaku, sebelum kemudian limbung. "Rakaaa …" Teriak mereka bertiga hampir bersamaan. Jo menghambur mendekat ke arah Ibra yang terduduk di tanah memeluk tubuh lunglai Raka. Bian sontak menoleh ke arah penembak, namun belum sempat dia berlari mengejar motor sport itu sudah melesat pergi. "Ka … Raka …" Ibra dan Jo terus memanggil-manggil Raka yang diam dengan mata sayu dan tubuh gemetar. Mereka berteriak panik melihat dua luka tembak di dadaa dan satu lagi di perut Raka. Darah merembes deras, kemeja warna biru muda itu sudah belepotan penuh darah. "Raka …" Air mata mereka mengal