Mendung duka menggelayut mengiringi kepergian Raka. Berpakaian serba hitam, semua sahabat beserta para orang tua mereka yang selama ini sudah menganggap Raka seperti anak sendiri menghadiri pemakamannya. Tidak, bahkan sejak semalam mereka lah yang mengurus semua. Raka hidup sendirian bak sebatang kara di sini, kedua orang tuanya yang telah bercerai dan menikah lagi tinggal bersama keluarga barunya di luar negeri. Jadi pemakamannya pun terpaksa ditunda hingga siang karena menunggu kedatangan mereka. Semua sahabat hadir di prosesi pemakaman Raka, termasuk Wira dan Rey yang datang dari Bali. Suasana pilu dan derai air mata tak kuasa lagi mereka tahan saat Ibra, Bian dan Jo turun ke liang lahat membaringkan jasad sahabat mereka ke peristirahatan terakhirnya. Raka dimakamkan tepat di samping