Pilu, itu yang mereka semua rasakan sekarang. Tidak habis pikir bagaimana bisa Bramasta setega dan sekejam itu pada adik kandungnya sendiri. Gadis yang tadinya cantik dan murah senyum, kini dipasung dalam keadaan depresi berat dan kurus kering.
"Tolong Ra, dia sudah membuang bayiku! Tolong selamatkan anakku!"
Hanya itu yang terus Nadia ucapkan diantara tangisannya. Ara mengangguk terisak, dadanya sesak terasa mau meledak melihat sahabatnya yang ternyata melalui dua tahunnya dalam keadaan menderita seperti ini. Ara menyesal, sangat. Kalau saja dulu dia tidak menuruti permintaan Nadia untuk tidak memberitahu om ganteng, mungkin tidak begini jadinya.
"Kamu lihat mereka itu kan?! Mereka adalah teman-teman om ganteng yang datang untuk menolong kamu dan mencari kembali anakmu." ucap Ara menun
