Iyas tampak meringis bingung saat bosnya datang dengan muka keruh. Belum sempat dia buka mulut, Ibra sudah masuk dan membanting pintu menyisakan dentaman keras. Padahal Iyas ingin memberitahu kalau ibu sang bos barusan datang dan sedang menunggu di dalam dengan tanduknya yang mencuat, tapi sepertinya sudah terlambat. "Ma?!" Ibra tampak kaget bukan main mendapati mamanya yang langsung bangun dari duduknya begitu melihat dia datang. Alarm di kepalanya menyala. Jelas ada yang salah, kalau tidak mana mungkin mamanya tiba-tiba datang dengan wajah merah padam dan menatapnya marah. "Bagus sekali kelakuanmu, Ib! Ponselmu kenapa tidak bisa dihubungi?!" bentak Dewi dengan mata melotot ke anaknya. "Semalam lupa ngecas, jadi mati kehabisan baterai. Ada apa Mama tiba-tiba kesini?" tanyanya bingung,