Setelah dibuat emosi oleh kelakuan ibu Raka, kekesalan Ibra hari itu terus berlanjut dengan setumpuk pekerjaan yang tersendat masalah. Sakit kepalanya semakin menjadi, tapi karena Satria sedang berada di Bali jadi Ibra juga tidak mungkin meninggalkan kantor. Malam sudah sangat larut saat dia sampai di rumah. Seperti biasa, Ibra akan menengok anak-anaknya yang sudah terlelap tidur di kamar mereka lebih dulu sebelum kembali ke kamarnya sendiri. Satu persatu dia menghampiri dan mencium penuh sayang ketiga anaknya. Saat hendak beranjak keluar Ibra kembali teringat obrolannya dengan Naresh. Matanya menatap Jingga yang cantik, tapi nakalnya minta ampun. Langit yang anteng dan sedikit cengeng, juga Gala yang manja namun penurut. "Kamu baru pulang?" Ibra berbalik, ayah mertuanya tampak berdiri