Ruang rapat lantai tujuh stasiun televisi itu masih diselimuti aroma kopi dan udara dingin dari pendingin ruangan. Di ujung meja panjang, Rafka duduk dengan kemeja abu-abu yang digulung hingga siku. Di depannya, layar besar menampilkan headline dari beberapa portal gosip: "Mantan Tunangan Pebisnis Viral Diduga Selingkuh Sebelum Menikah.” “Fahmi Hernandes Siap Klarifikasi Soal Perselingkuhan Eks-nya.” Rafka membaca pelan setiap kata, lalu meletakkan cangkir kopinya dengan tenang. “Klarifikasi? Lucu juga, ya. Orang yang bersalah biasanya justru paling dulu cari panggung.” Tim PR yang duduk di hadapannya hanya menatap, menunggu tanda ia boleh bicara. Rafka mencondongkan tubuh, nada suaranya berubah lembut tapi penuh perintah. “Kalau dia ingin panggung, kita kasih. Namun bukan panggung ya

