Bab 34. Garis Polisi

1183 Kata

"DEWA!" Kanaya terbangun dari tidurnya sampai terduduk dan berteriak sangat keras. Ia menatap sekelilingnya yang masih sangat gelap. Napasnya memburu dengan keringat yang mengucur diwajahnya, ia mengusapnya perlahan seraya menghela napas panjang. "Ternyata cuma mimpi," gumam Kanaya mengambil air di nakas lalu meminumnya. Kanaya baru saja bermimpi sangat buruk, ia segera mengambil ponselnya, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Ia lalu melihat riwayat chatnya dengan Dewa, masih sama seperti tadi, chat terakhirnya belum dibuka atau dibalas oleh pria itu. "Kemana Dewa? Tumben banget enggak online daritadi." Kanaya mengernyit heran, padahal biasanya Dewa selalu online disetiap waktu. Hampir setiap chat Kanaya selalu dibalas oleh pria itu. Kanaya lalu mencoba mengirimkan pesan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN