Bab 44. Pembalasan Kontan

1062 Kata

"Berikan seluruh aset yang kamu punya, atau puaskan semua teman-temanku." Dewa menyeringai jahat, kedua pilihan itu sama-sama menjerat Desi, tak ada jalan keluar. "Kamu gila?!" Desi berteriak marah, harga dirinya bagaikan remuk berkeping-keping oleh tangan Dewa yang keji. "Aku takkan pernah tunduk kepada keinginan orang gila sepertimu!" Dewa menggertakkan giginya, wajahnya merah padam kesal, lalu ia tertawa keras penuh sinisme. "Ah, bukannya sudah sering kujelaskan, bahwa aku memang gila, tapi orang sepertimu bukan tandingan untuk orang gila sepertiku," desis Dewa. Desi mencoba menyusun strategi. Dia merapalkan doa kecil, memohon perlindungan di tengah keheningan jahat. Wajah Dewa yang menghadang di depannya seperti raksasa yang kini memburunya dalam kegelapan. "Baiklah," Dewa mendes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN