Bab 45. Rindu Sendiri

1016 Kata

Kanaya mengemasi semua barang-barang yang akan ia bawa pergi ke luar kota. Setiap ia menatap kamarnya, hanya akan mengingatkannya pada Dewa. Pria itu nyatanya benar-benar sudah menguasai seluruh hatinya sehingga setiap mengingatnya membuat Kanaya menangis. Bukan menangis marah, tapi ada seutas perasaan rindu yang menyiksa dirinya. Kanaya selalu ingat saat Dewa menggodanya dengan gombalan receh, atau terkadang dengan tingkahnya yang menyebalkan. Kanaya juga begitu rindu disaat Dewa manja padanya, sikapnya yang terkadang dewasa tapi juga kekanakan. Semua yang ada dalam diri Dewa ua merindukannya. "Arghhhhhhhh! Kenapa kamu selalu ada disini! Pergilah jika memang ingin pergi, aku membencimu, Dewa!" Kanaya tanpa sadar berteriak meluapkan amarah yang mengendap dalam dirinya. Wanita itu menang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN