Tiba-tiba sinyal listrik merambat liar di seluruh saraf Dominick. Dunia berputar dalam lensa kabur, lantai dingin hotel, nafas tersengal, dan rasa asing yang merayap di tengkoraknya—campuran antara rasa takut... dan kekuatan yang sedang terbangun kembali.
"Sherina..."
Nama itu berdenyut di kepalanya lebih kuat daripada rasa sakit apa pun.
Dia menggapai udara, mencengkeram apa pun yang dekat, berusaha bertahan dari hantaman memori yang datang bertubi-tubi.
Kilatan darah.
Deru helikopter.
Tawa musuh yang tercekik.
Papan nama sebuah kapal terlintas, Black Viper — Shanghai Port.
Tangan Dominick yang dingin memegang pistol, memberi perintah pembunuhan... tanpa ragu.
Aku bukan orang biasa.
Aku bukan eksperimen.
Aku... raja.
Suara itu bergema dari masa lalu—suara dirinya yang pernah s
