Hujan Normandia menyisakan bau tanah basah ketika Sherina menapaki jalan berbatu menuju dermaga kecil. Tas ransel hitam di punggungnya terasa lebih berat dari biasanya—berisi bukan hanya pakaian, tapi juga tekad yang membaja dan luka-luka yang ia simpan dalam hati.
Langkahnya terhenti ketika sebuah bayangan menjulur dari balik dinding batu tua.
Seorang pria berdiri tegap menembus kabut, mata hitamnya menusuk lurus padanya...
“Dominick….” Bisiknya dengan suara bergetar seolah ta percaya pria ttampan itu berdiri tak jauh darinya.
Pria yang di panggil Dominick mengenakan Jaket hitam panjangnya masih basah, tapi aura yang terpancar adalah aura kekuasaan yang sudah kembali. Ada rasa percaya diri yang penuh di sana. Di bawah lampu dermaga, dia tampak seperti raja bayangan yang baru saja bang
