Sudah sebulan berlalu sejak pernikahan itu. Sebulan yang terasa panjang, asing, dan sunyi. Rumah tangga yang seharusnya menjadi permulaan bahagia justru dipenuhi jarak yang dingin dan kata-kata yang tak pernah sempat diucapkan. Dominick lebih sering diam, sibuk dengan aktivitasnya di kantor, sementara Sherina belajar menelan sepi tanpa protes. Tapi sang Nenek, Nyonya Yunglow, punya rencana lain. Dia akhirnya memerintahkan pasangan baru itu berbulan madu ke Eropa, alasan yang terdengar manis, padahal tujuannya jelas, menumbuhkan kedekatan di antara mereka agar segera mendapatkan keturunan. Seperti biasa, karena tak ingin memperdebatkan hal sepele yang dia juga ragu apakah nanti keputusannya benar atau salah, Dominick memilih menuruti saja. Jet pribadi keluarga Yunglow membawa mereka ke

