"Gua gedek banget sumpah." Jelita yang sedang duduk di kantin terkejut saat sebuah tas terhempas di atas meja dengan kasar.
Vanessa melipat tangannya lalu menenggelamkan wajahnya di sana. Kening Jelita mengerut, tumben Vanessa datang ke fakultasnya pasti ada sesuatu yang membuat gadis itu bersikap seperti ini. Jelita membuka sebuah botol air lalu menyodorkannya pada Vanessa. Vanessa mengangkat kepalanya lalu meraihnya dan meminumnya dengan rakus. Jelita memandang Vanessa yang terlihat amat sangat kesal. Wajahnya begitu merah seperti siap memuntahkan laharnya.
"Tarik napas dulu aja, nanti baru cerita." ujar Jelita.
Vanessa mengikuti instruksi Jelita, menarik napas lalu menghembuskan nya, berulang kali. Vanessa mengusap wajahnya, sesak sekali hatinya saat emosinya tidak bisa di luapkan
