Anggoro dan Nuraeni menatap seseorang yang hilir mudik di dalam kantornya. Tangan Nuraeni saling meremas satu sama lain. Jenggala nya sudah besar. Jenggala yang di tinggalkan sekarang sudah begitu mandiri. Bertahun tidak bertemu dan sekarang di pertemukan kembali dengan keadaan yang berbeda. Nuraeni benar jika orang yang ditemuinya memang Jenggala. "Jadi apa yang akan Mama lakukan sekarang setelah tahu kalau dia Jenggala anak kamu?" ujar Anggoro. "Nggak tau. Memangnya apa yang aku harus lakukan?" "Kamu nyesel udah ninggalin dia?" Nuraeni menatap Anggoro. "Seharusnya kamu tanya itu waktu aku ninggalin dia." Anggoro tersenyum lalu memeluk Nuraeni. "Jadi kamu setuju kalau aku bunuh dia?" Tubuh Nuraeni menegang. Membunuh Jenggala? Nuraeni bahkan tidak pernah terpikirkan untuk membu