Jeritan Arsila teredam karena pukulan Afgan. Pria itu seolah meluapkan emosinya dengan menampar dan memukul Arsila berkali-kali. Pipinya bengkak, darah keluar dari hidung Arsila. Tubuh Arsila lemas dan seluruh tubuhnya terasa sangat perih. Dia hanya bisa pasrah menerima pukulan dari Afgan. "AKH! APA YANG KAMU LAKUIN?!" Jeritan tiba-tiba terdengar begitu nyaring. Afgan sontak menoleh, panik ketika ada seseorang yang memergoki aksinya. Dia memakai tudungnya, dengan terburu-buru berkali keluar dari kamar mandi. Wanita yang memergoki Afgan memukuli Arsila bahkan sedikit terhuyung kebelakang karena Afgan menabrak tubuhnya. "Mbak! Mbak!" Wanita itu mencoba membangunkan Arsila. Dia dengan tangan gemetar menelepon ambulans. "Sebentar, Mbak. Saya panggil orang-orang dulu!" Setelah itu dia berla