Arsila berdiri di depan cermin kamarnya, menatap sosoknya dalam pantulan cermin itu. Dia memakai rok bunga-bunga berwarna putih-toska, lalu memakai kaos berlengan pendek dengan tali kerut di bagian dadanya. Dia menggerai rambutnya, memakai riasan tipis agar tidak terlihat terlalu mencolok. Setelah selesai berdandan, Arsila keluar dari kamar, dia melihat sudah ada banyak orang di ruang tengah rumahnya. "Sila, ke sini, duduk di sebelah ibu!" Ibu Arsila yang biasanya memiliki wajah pucat, sekarang wajahnya tampak cukup berwarna. Wanita parubaya yang memiliki tubuh kurus itu tersenyum. "Ini Arsila, wah, udah gede, ya sekarang. Cantik banget," puji seorang wanita parubaya lainnya. Arsila ingat bahwa wanita parubaya itu adalah ibu dari Jali. Arsila duduk di sebelah ibunya, hanya tersenyum k