Bab 44. Bukannya Kamu Mau Saya Melamar?

1004 Kata

Arsila kembali mengingat lagi, kepan Dewa melamarnya atau dia menerima lamaran Dewa? Akan tetapi melihat wajah percaya diri Dewa, Arsila tidak membantah apa pun. Jali yang terkejut kemudian tersadar, menoleh pada Arsila. "Itu bener, Sil?" Dewa melangkah maju, menghalangi pandangan Jali pada Arsila. "Maaf, Mas. Kayaknya aku menang enggak bisa nerima lamaran, Mas Jali. Aku harap Mas bisa dapetin perempuan yang lebih baik dari aku," ucap Arsila yang berada di belakang Dewa. "Sila, jangan percaya sama orang kota, kamu mau di tipu?" Jali tampak tidak terima, dia tidak rela Arsila menikahi orang lain. "Siapa yang menipu?" Dewa kembali bersuara. "Kamu pikir saya adalah kamu?" "Udah, Pak. Ayo, jangan di sini." Arsila menarik Dewa, dia tidak ingin tetapi di sana dan menarik perhatian banyak o

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN