Alera sudah menyiapkan makan malam terenak untuk Namira dan juga Bara. Ia tersenyum manis menatap kedua orang itu yang membalas senyumannya tidak kalah manis juga. “Ayo, dimakan sayang. Jangan sungkan. Mommy sudah masak makanan enak untuk kamu. Arsen! Jangan ambil dulu. Biar menantu dan cucu Mama yang ambil makanan lebih dulu.” Arsen menatap pada ibunya lalu menggeleng pelan. “Mom, apa salahnya? Lagian makanan di atas meja, makanan ini banyak sekali. Namira dan Bara tidak akan sanggup untuk menghabiskan seluruh makanan ini.” Ucap Arsen menunjuk semua makanan yang ada di atas meja. Alera mendengkus mendengar ucapan anaknya. “Biarkan saja semua makanan ini banyak. Mama mau yang mengambil pertama kali makanan ini adalah menantu dan cucu Mama. Mama tidak peduli dengan kamu.” Tunjuk Alera