Sleep Call

1608 Kata

“Rossi, bentar ya? Kayaknya suami aku telpon nih…” ucap Farzana dengan riang. “Ohh! Oke.” Hanya itu yang keluar dari bibir Rossi, dia menenangkan hatinya jika sahabatnya tak bermaksud mengabaikannya, tapi tetap saja hati kecilnya kecewa dan belum bisa menerima perubahan jika sahabat satu-satunya yang dia miliki kini telah memiliki tambatan hati. Sedangkan Farzana saking girangnya, karena di telpon sang suami, membuatnya dengan cepat menyahut. “Iya, Mas. Halo…” “Abis nelpon siapa kamu? Kok lama banget jawabnya?” Suara pria dari seberang membuat Rosi menarik nafasnya panjang. “Itu tadi Rosi yang nelpon, Mas, dia konsul tengah malam, biasalah…” jawab sang istri dengan girang. “Kamu pakabar, Mas? Kapan kamu pulang?” Tanya Farzana bertubi-tubi. “Kok kamu riang banget, kenapa?” Demian mera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN