Cubitan di Perut

1954 Kata

Malam itu di sebuah rumah megah milik keluarga Livingston yang lain terlihat sedikit ketegangan di antara ibu dan anak. “Bastian! Kapan kamu dewasanya jadi anak, hah?! Kalau kamu setiap hari pulang malam terus gini, kapan kamu belajarnya, hah?! Mama bosen setiap minggu selalu di panggil ke sekolah ngadepin tingkah laku kamu yang gak ada berobahya jadi orang” geram sang ibu karena mendapati sang putera pulang larut malam dengan aroma alkohol yang menyengat. “Apasih, Mama. Ribut-ribut mulu? Tian lagi usaha nih, buat bisa banggain mama dan papa di depan opa. Salah mama sendiri…” Bastian tersenyum sinis dan dengan cuek melintasi ibunya yang tengah berkacak pinggang menatapnya dengan tajam. “Kamu ini sebenarnya anak manusia atau bukan sih?! Astagaaa!!” Geram Wilona melihat putera keduanya it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN