Setelah menyelesaikan mandinya, dia segera menutup tubuhnya dengan rapat menggunakan kimono mandi yang sengaja dia lapisi handuk. seolah dirinya benar-benar tidak ingin terlihat sedikitpun oleh wanita yang telah menjadi istrinya. Demian membuka pintu dan melangkah cepat menuju lemari pakaianya, tak di sangka-sangka sang istri mendekat kearahnya tanpa dia sadari, seolah sang istri bisa meringankan tubuhnya. “Mas—, ada yang bisa di bantu? Pengen pakai baju kerja yang mana? Sini aku pilihkan?” Bisikan halus tepat di telinganya membuat bulu kuduk Demian merinding karenanya. “Astaga! Kamu ini bisa gak sih, kalau datang ke orang itu bilang-bilang. Udah kayak setan aja kamu!” Keluh Demian dengan kesal. “Setan maksud kamu itu senang berdekatan yah?” Farzana menjulurkan lidahnya lucu dengan ter

