Demian baru saja sampai di rumah, dan melihat sang istri baru saja mau berangkat.
“Pak. Itu mobil suami saya bukan?”
“Iya, Non.”
“Yaudah, balik pak. Saya minta anter suami saya aja…”
“Tapi, Non. Tuan Demian sudah minta saya yang anterin kemanapun Nyonya hari ini pergi. Nanti saya yang kena lagi. Mungkin tuan lagi ada urusan kerjaan…”
“Pak, saya maunya pergi sama suami saya. Masak bapak larang sih…” goda Farzana hingga membuat sang sopir pribadi mengangguk lemah.
“Baik, Non.”
Sopir itu memutar kembali mobil yang dia kendarai. Hingga akhirnya Farzana keluar dari mobil dan berpindah ke mobil yang di naiki sang suami dengan mesin yang masih menyala.
“Ini yang di sebut rejeki gak kemana. Aku bisa mengenalkan mas Demian ke mas Harun, dengan begitu mas Harun gak akan menunggu jawaban d
