The Power of Nana

1837 Kata

“Andara…baru dateng kamu?” “Iya, Na. Aku telat tadi, soalnya aku lagi nelpon-nelpon ibuku tapi malah gak aktif. Pusing coba-coba terus, ehh masih gak bisa di hubungin…” “Di wa udah?” Tahya Farzana menatap ke arah teman sekelasnya. “Ibuku gak bisa make android. Jadi, aku paling video call atau telpon aja, Na. Cuma entah mengapa ibu malah gak bisa di hubungin. Aku kira kelupaan ngecas. Tapi kok udah hampir seminggu…apa ibu sakit, ya?” “Udah, daripada kamu puyeng-puyeng, mending kamu jenguk iibu kamu. Sekalian lihat keadaan ibu kamu. Selagi ibu kamu masih hidup jangan di abaikan…” jawab Farzana lagi. “Iya, bener kayaknya, Na. Aku harus pulang kampung dulu. Perasaan aku gak enak, kayak ada sesuatu terjadi. Tapi, kalaupun ada sesuatu yang terjadi, udah pasti aku di kabarin bukan?” “Insha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN